Ubai Rai
  • Home
  • Features
  • Interval
  • teruntuk
  • Chapter 1
  • Chapter 2



 
Pengambilan gambar untuk sebuah produk iklan kosmetik akan segera dimulai, semua kru / crew sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Tapi tidak dengan Maya, ia justru terlena oleh lamunan dan angan-angannya seandainya justru ia yang berada di posisi bintang iklan kosmetik itu. Siapa lagi bintang iklan produk kosmetik itu adalah: Clara model cantik yang lagi ngehitz didunia keartisan. Sedangkan Maya, hanyalah seorang asisten pribadi Clara, yang selalu diajak oleh Clara kemanapun Clara sedang bekerja. Lamunan Maya lansung sirna, tak kala Clara sudah siap untuk take pengambilan gambar itu. 

Antara Clara dan Maya hidupnya seperti amplop dan prangko, mereka tidak bisa dipisahkan, karena sebagai asisten pribadi Clara, Maya harus selalu siap apa yang akan dibutuhkan oleh kebutuhan Clara. Jadi hidup Clara sangat tergantung kepada Maya. Begitupun Maya, untuk kebutuhan hidupnya ia sangat tergantung kepada Clara. Pokoknya tanpa Maya, Clara akan merasa kebingungan, karena Maya sangat tahu benar kebutuhan sang model dan artis tersebut. Pernah satu ketika, pada saat Maya sakit perut dan tidak ikut Clara bekerja, apa yang terjadi? Semua berjalan tidak semulus alias berantakan untuk kebutuhan sang artis. Pokoknya biar Maya sakit, ia harus rela berkorban untuk kelangsungan pekerjaan Clara. Pokoknya Maya harus selalu berada disisi Clara pada saat ia sedang melakukan pekerjaannya baik sebagai model atau apapun .....!

Perjodohan Clara dan Restu, memang sudah dipersiapkan oleh masing-masing kedua orang tua Clara dan Restu. Tapi mereka belum saling mengenal satu sama lainnya, yang Restu tahu bahwa Clara adalah : model dan artis cantik, sedangkan yang Clara tahu bahwa Restu adalah : seorang bisnisman yang sukses dan kaya tentunya. Tapi untuk melihat wajah antara Clara dan Restu belum saling melihat, karena keduanya sibuk didunianya masing-masing.

Sabtu siang sampai malam itu, Clara dan Maya sangat sibuk sekali, dari pergi ke butik, salon sampai ketempat spa yang biasa didatangi oleh Clara. Maklum, karena malam itu Restu akan menemui Clara untuk pertama kalinya. Tetapi justru terbalik dengan Clara, justru Maya yang akan pasang badan untuk menemui Restu. Karena Clara ingin tahu seperti apa si Restu itu, melalui Maya. Artinya Maya akan berganti peran menjadi Clara demi menolong dan permintaan Clara yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri. Pokoknya Maya mau berkorban apa saja demi kepentingan Clara, walaupun malu sebagai taruhannya.

Betapa kaget dan shocknya, pertemuan antara Maya dan Restu, wajah dan penampilan Maya tidak sesuai ekspetasi Restu yang sering di gadang-gadang oleh kedua orang tuanya bahwa yang bernama Clara itu cantiknya luar biasa. Begitupun sebaliknya Maya yang menyamar sebagai Clara, sangat terpesona akan ketampanan, kesopanan dan menghargai wanita sebagaimana mestinya, walaupun Maya tahu, bahwa Restu pada saat itu sangat kecewa. Maya dibuat terbengong-bengong akan sosok Restu yang mempesona.

Pertemuan antara Maya dan Restu disebuah restaurant  pada malam itu berjalan dengan lancar, sampai akhirnya Maya pulang kerumah Clara untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi pada saat itu.

Maya bercerita bohong terhadap Clara, bahwa Restu itu orangnya tidak ganteng, kasar dan tidak sopan. Pokoknya semua keburukan seorang laki-laki ada didiri Restu. Awalnya Clara percaya oleh cerita Maya, tapi kenapa hampir beberapa kali Clara memergoki Maya dan Restu sedang bercengkrama dan selalu membuat janji untuk bertemu dengan Maya.

Acara pemotretan untuk cover majalah, sudah usai dilakukan. Tentu saja Clara yang menjadi model covernya majalah itu, dan Maya tetap sebagai asisten pribadi Clara yang sangat sibuk. Tiba-tiba datang seorang pria tampan, sopan dan mempesona datang menghampiri Maya, yang tak lain dan tak bukan itu adalah : Restu, menolong Maya untuk membawa sebagian barang-barang milik Clara untuk ditaruhnya di mobil. Tentu saja Clara merasa kaget dan terbengong-bengong alias shock, ternyata sosok Restu tidak sesuai apa yang sering diceritakan oleh Maya, sebagai pecundang.

Clara marah besar terhadap Maya, karena apa yang diceritakan oleh Maya tentang Restu sangatlah bertolak belakang. Artinya Maya mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apalagi pertunangan Maya dan Restu akan segera dilaksanakan. Tambah marah besar si Clara itu.

Akhirnya Clara dengan sekuat tenaga berusaha untuk mengakhiri hubungan antara Maya dan Restu. Clara mendatangi Restu untuk menjelaskan perihal yang sebenarnya terjadi, hal itu justru ditanggapi dengan senyum yang manis, karena sandiwara dan kesepakatan antara Maya dan Restu sudah diketahui Restu sebelumnya, pada saat Maya menjelma menjadi Clara dipertemuan pertama itu.

Atas restu kedua orang tua “Clara” dan “Restu”, dan tentunya dihadiri oleh “Maya” sang asisten pribadi Clara hubungan Restu dan Clara berjalan sesuai dengan keinginan antara dua keluarga yang memang sudah direncanakan sejak dahulu. artinya Maya sudah tidak berpura-pura lagi menjadi Clara, dan Clara serta Restu bisa menjalankan hubungan kearah yang lebih terbuka tanpa adanya kebohongan satu sama lainnya.  


Ubai Rai.




Genre  : Drama, Comedy

Players:    -Clara

                 -Maya

                 -Restu

                 -Ayah & Ibu Clara

                 -Ayah & Ibu Restu

                 -and others. 



Suara gemuruh pengunjung mengakhiri pertunjukan “ Live Show “ lipsing di club malam fantasi yang gemerlap itu. Siapa lagi kalau bukan artisnya yang bernama Yanti, Jamila dan Rianti yang menamakan dirinya “ Tiga Dara Manja “ yang lagi ngehitz banget di seantero penghibur malam karena penampilan, busana, gaya hidup dan jiwa menghibur mereka yang tak bisa tergantikan dan tersaingi sesama teman profesinya di club malam fantasi yang selalu tampil malam minggu dan All Out dalam setiap penampilannya. 
 

Suryanto menjelma menjadi “ Yanti “ dikala sedang live show, adalah seorang security disalah satu Boutique mahal untuk artis-artis terkenal milik pak Dewo dan ibu Dewo. Dimana baju-baju yang Yanto pakai dan kedua temannya itu adalah baju-baju boutique yang dipinjam secara diam-diam dari boutique milik pak Dewo dan ibu Dewo pada saat lepas tugas dinas malam atau baju-baju boutique tersebut untuk dicuci atau di dryclean supaya tetap terjaga keharuman dan kebersihannya.

Jamal ..... alias Jamila, bekerja disebuah rental mobil-mobil mewah milik pak Sandi dan ibu Sandi. Setiap hari sabtu menjelang libur hari minggu, Jamal yang memang karyawan kepercayaan dari pak Sandi dan ibu Sandi selalu membawa salah satu mobil rental miliknya untuk dibawa pulang dengan alasan untuk test drive guna menjaga mesin dan kebersihannya mobil-mobil mewahnya supaya banyak yang menyewanya, padahal mobil-mobil mewah yang dibawa Jamal dengan alasan untuk test drive digunakan untuk sarana transportasi menuju club malam fantasi untuk acara live shownya dengan kedua temannya itu. Maka tak heran mobil-mobil yang dipakai oleh “tiga dara manja” setiap minggu selalu gonta-ganti untuk menunjang gaya hidupnya.

Rianto alias Rianti yang kebanci-bancian adalah seorang MUA (make up artist) langganan dari Robby dan Rian seorang sutradara muda yang tinggal dalam satu apartement yang sama karena Robby dan Rian adalah seorang ‘Gay’ yang tidak diketahui oleh siapapun juga termasuk Rianto sang MUA dan produser film-filmnya.

Baik Robby, Rian, pak Dewo dan pak Sandi adalah pengunjung tetap alias member di club malam fantasi tersebut dikala Robby dan Rian sedang break syuting atau sedang mencari talenta-talenta baru untuk proyek-proyek filmnya yang selama ini proyek film yang dibuatnya selalu gagal dipasaran alias flop! Sedangkan pak Dewo dan pak Sandi menjadi member tetap di club malam fantasi tersebut, guna melihat live show yang ditampilkan oleh “tiga dara manja” yang penuh dengan kecantikan, kesegaran dan kemanjaan dari penampilan Yanti, Jamila dan Rianti yang penuh akan fantasy tersebut. Dan yang pasti baik ibu Dewo dan ibu Sandi tidak mengetahui suami-suami mereka pergi setiap malam minggunya karena ibu Dewo dan ibu Sandi selain sibuk dengan bisnisnya mereka juga disibukan dengan kegiatan genk sosialitanya disetiap malam minggunya.

Kedigjayaan “tiga dara manja” yang digawangi oleh Yanti, Jamila dan Rianti tersebut menjadi tidak tertandingi dan mencapai rekor nomor wahid dalam pengumpulan uang saweran dan pengunjung yang hadir untuk melihat aksinya itu, dikarenakan disamping mereka sangat menghibur, mereka juga ditunjang oleh gaya busana mereka yang cukup trendi dan mahal, make up yang cetar membahana serta ditunjang oleh mobil-mobil mewah yang dibawanya pada saat menuju club malam fantasi tersebut, sehingga keberadaan “tiga dara manja” mampu menggeser kedudukan Cindy, Paula dan Luna yang  pada saat itu menjadi primadona di club malam fantasi itu, padahal baik Cindy,Paula dan Luna adalah cewek-cewek asli alias perempuan 100 % bukan seperti “tiga dara manja” yaitu seorang laki-laki tulen yang disulap seperti perempuan-perempuan asli yang bisa mengalahkan Cindy, Paula dan Luna itu.

Tentu saja Cindy, Paula dan Luna dibuat iri dan gerah akan keberadaan trio “tiga dara manja” tersebut, maka dengan diam-diam mereka menyelidiki satu persatu tentang kehidupan dan keberadaan Yanti, Jamila dan Rianti secara diam-diam untuk membuka tabir siapa sebenarnya Yanti, Jamila dan Rianti itu yang sudah menghancurkan dan melengserkan mereka dipanggung live show yang penuh dengan persaingan tersebut.

Usaha Cindy dan teman-temannya berhasil dengan baik dan sukses untuk memperlihatkan siapa sebenarnya Yanti, Jamila dan Rianti dihadapan publik pada saat mereka sudah melakukan live show pada malam yang penuh gemerlap itu. Apalagi ibu Sandi dan ibu Dewo juga mengetahui bahwa para suami-suami mereka jatuh hati dengan yang namanya Yanti alias Suryanto dan Jamal alias Jamila adalah karyawan-karyawan tempat mereka bekerja adalah perempuan-perempuan jadi-jadian yang semula tidak di sadari oleh pak Dewo dan pak Sandi tersebut. Jamal dan Yanto dipecat dari pekerjaannya.

Suasana lucu, haru, mencekam dan gegap gembita serta menjadi trending topik dimana-mana setelah pemutaran perdana film yang berjudul “ perempuan-perempuan plastik ” yang di produseri dan di sutradarai oleh Robby dan Rian yang bintangi oleh :

-        Suryanto sebagai Yanti

-        Jamal sebagai Jamila dan Rianto sebagai Rianti

Sukses dipasaran dan menjadi film terlaris pada saat itu mengeser keberadaan ‘ Club Fantasi ‘ yang sepi dan siap gulung tikar karena hilangnya “tiga dara manja” dari panggung lipsync live show yang penuh dengan fantasy tersebut pada saat mereka masih menjadi bintang dimalam yang penuh dengan kebohongan tersebut. 


Ubai Rai.




Genre  : Drama, Comedy

Players:    -Suryanto (Yanti)

                 -Jamal (Jamila)

                 -Rianto (Rianti)

                 -Pak Dewo & Ibu Dewo

                 -Pak Sandi & Ibu Sandi

                 -Robby & Rian

                 -and others. 



Kisah seorang sutradara muda yang berambisi untuk membuat sebuah film seni “Drama Musical” atas suruhan dan tantangan yang diberikan pak Salim sebagai produser film tersebut. Karena selama ini film-film yang di produksi di perusahaan film pak Salim selalu bergenre horor dan kekerasan dalam rumah tangga. Maka untuk itu pak Salim menantang “Narendra” sutradara muda yang penuh bakat dan pesona yang tinggi untuk membuat sebuah film seni drama musical yang nantinya bisa diterima disemua kalangan pencinta film dan bisa diadu dalam ajang penghargaan film internasional sekelas festival film cannes di Perancis atau sejenisnya.

Dengan melalui audisi terbuka yang cukup ketat, maka ditemukan Antony dan Citra yang akan ikut berperan dalam film yang akan di garap oleh sang sutradara yaitu : Narendra. Sedangkan untuk pemeran utama untuk film tersebut belum ditemukan dan belum ada yang cocok dengan karakter yang dimaui oleh sang sutradara. Karena sang sutradara menginginkan sosok perempuan muda yang cantik, pandai menari dan juga bisa bernyanyi dengan baik sebagai pemeran utamanya.

Kegalauan dan keresahan hati Narendra tak kunjung usai, karena semua pendukung untuk produksi film tersebut sudah terpenuhi semua, baik untuk costume, setting, dan crew sudah siap semua cuma yang belum ada adalah sosok pemeran utama untuk karakter film tersebut.

Ditengah kegalauan dan perasaan hati Narendra dimalam yang diselimuti bulan purnama lengkap, Narendra tiba-tiba teringat pada sosok seorang wanita yang bernama “Mahadewi“. Mahadewi adalah teman, sahabat dan sekaligus mantan kekasih Narendra pada saat mereka kuliah dulu. Dimana Narendra pada saat kuliah mengambil bidang penyutradaraan sedangkan Mahadewi mengambil kuliah dibidang seni tari dan menyanyi. Sosok Mahadewi yang cantik, bisa menari dan menyanyi memang sangat cocok dengan karakter peran utama wanita yang sedang dicarinya selama ini. Maka dengan bantuan Antony dan Citra dimulailah perburuan dan pencarian sosok Mahadewi dengan membuka dan mengadakan audisi terbuka disetiap kota yang dikunjunginya bahwa Antony, Citra dan Narendra sampai ke Bali, Jogja, Bandung dan kota-kota besar lainnya untuk mendapatkan sosok Mahadewi. Tetapi jerih payah Narendra, Antony dan Citra untuk menemukan Mahadewi adalah nihil dan nol, tidak mendapatkan apa-apa. Sedangkan pak Salim terus mendesak Narendra untuk melakukan segera mungkin untuk memulai syuting film tersebut, karena sudah lama menunggu dan semua crew telah siap semuanya ... termasuk Antony dan Citra tentunya.

Telepon handphone Narendra berbunyi, tiba-tiba terdengar kabar bahwa Mahadewi ada di Jakarta ditengah-tengah kota. Telepon itu berasal dari orang tua Mahadewi yang mengabarkan keberadaan Mahadewi sebenarnya kepada Narendara. Karena Narendra dan Mahadewi putus hubungan, setelah ayah dari Mahadewi menjodohkannya dengan laki-laki pilihan keluarganya.

Dengan dibantu Antony dan Citra, Narendra segera bergegas untuk menjemput gadis impiannya yaitu Mahadewi padahal syuting untuk scene pertama akan segera dimulai ... mereka bertiga menuju tempat dimana Mahadewi berada. Tetapi Mahadewi yang dicari oleh Narendra yang dibantu oleh Antony serta Citra, bukanlah sosok Mahadewi yang dikenalnya pada saat Narendra dan Mahadewi masih pacaran dan kuliah dulu. Sosok yang penuh dengan kelembutan, kecantikan yang bisa menari dan menyanyi dengan baik, tapi justru yang ditemukan oleh Narendra, Citra dan Antony adalah: “sepetak tanah berumput hijau“ dengan batu nisan yang bertuliskan nama Mahadewi dengan sangat indahnya diarea pemakaman umum yang tak jauh dari lokasi tempat syuting film seni drama musikal yang sedang digarapnya.

Hati Narendra hancur lebur berkeping-keping pada saat itu juga. Maka dengan persetujuan pak Salim selaku produser film kesohor itu, maka film “seri drama musikal” yang akan digarapnya, berubah menjadi film “seni non musikal” dengan mengambil kisah kehidupan antara Narendra dan Mahadewi yang berujung tragis itu, dengan peran utamanya Antony sebagai Narendra dan Citra berperan sebagai Mahadewi.

Antony dan Citra berperan cukup apik dalam film arahan sang sutradara muda itu, yang akhirnya film itu cukup laris dipasarkan dan banyak memenangkan ajang penghargaan disetiap pestival yang di ikutinya. Tapi kematian Mahadewi yang tragis tidak seperti film dengan judul ”Masterpiece” yang disutradarai oleh Narendra tidaklah segemerlap setiap penayangannya dimana film itu diputar!



Ubai Rai.




Genre  : Drama, Teen

Players:    -Narendra

                 -Mahadewi

                 -Pak Salim

                 -Citra

                 -Antony

                 -and others. 



Mengambil setting di daerah perkampungan jawa yang masih dipenuhi dengan pepohonan yang besar dan rindang seperti pohon kapas atau pohon randu. Dengan jalan tanah yang belum beraspal, genre cerita horror ini akan jauh lebih mencekam dan menyeramkan karena setiap rumah penduduknya masih menggunakan lampu tempel untuk penerangan rumahnya jadi kampung itu masih terlihat lebih asli dan original serta sangat tradisional.

Cerita ini dimulai dari suasana duka dari rumah ibu Karsih dan pak Karso, dikarenakan anak semata wayangnya yang sedang hamil muda bernama “Sri Rahayu“ yang menikah dengan “Slamet“ buruh bangunan di kampungnya, tewas secara mengenaskan dan membikin geger seisi kampung itu dengan cara yang tidak wajar  yaitu: “Mati dengan Gantung Diri“ dikamar tiang-tiang rumahnya yang sudah mulai rapuh.

Rahayu sudah tidak tahan dengan himpitan ekonomi hidupnya, ditambah lagi, ia harus menghidupi kedua orang tuanya yang sudah mulai sakit-sakitan karena dimakan usia dan bekerja sebagai buruh tani harian pada sebuah pertanian tebu milik seorang petani tebu di kampungnya.

Suasana rumah pak Karso masih diselimuti rasa duka yang mendalam ditambah lagi terdengar sayup-sayup orang berbisik tentang kematian anaknya itu. Pembacaan ayat-ayat suci menyeruak menjadi satu dengan bau kemenyan dan parfum kematian yang menusuk hidung diantara tamu-tamu yang datang untuk melayat.

Mayat Rahayu sudah selesai dimandikan dan akan siap untuk si sholatkan, lalu di kubur ditempat pemakaman umum desa setempat yang tidak berpagar dan bertembok.

Pada saat semua keluarga sudah melihat wajah mayat Rahayu untuk terakhir kali dan siap untuk di kafankan tiba-tiba seekor kucing melintas tepat di wajah mayat Rahayu yang sudah tertutup kapas menjadi berantakan dan acak-acakan karena terbawa cakar kucing yang melintas tadi, sontak saja kepanikan melanda seisi rumah itu karena kapas yang sudah wangi itu berhamburan kemana-mana diantara para pelayat yang datang. Maka untuk pengganti kapas yang sudah tidak bisa dipakai lagi, kapas mayat penutup muka Rahayu diganti dengan kapas pohon randu yang memang lagi sedang banyak-banyaknya pada saat itu dan pohon randu itu memang ada persis didepan rumah pak Karso dan ibu Karsih yang di tanam oleh Rahayu pada saat masih kecil dulu.

Pemakaman mayat Rahayu yang mati dengan gantung diri dan sedang hamil muda berjalan dengan penuh haru dan lancar. Tetapi perbincangan warga kampungnya tidak pernah usai membicarakan tentang peristiwa sebelum pemakaman dan membicarakan tentang seseorang yang mati karena gantung diri maka arwahnya akan gentanyangan dan menjadi kuntilanak. Hal itulah yang membuat sedih Slamet, pak Karso dan bu Karsih tentang desas desus perbincangan tersebut.

Menjelang magrib, suasana malam itu makin mencekam karena pada malam itu adalah malam pertama satu hari kematian Sri Rahayu, beberapa warga pria dewasa sudah siap untuk mengadakan tahlilan dirumah pak Karso, sedangkan para ibu-ibu dan anak-anak menutup rapat-rapat pintu rumah mereka yang memang tidak berpagar dan hanya diterangi lampu tempel seadanya. Terlihat dengan jelas hantu Rahayu dengan baju putih menjuntai sedang mengayun-ayunkan kakinya dibatang pohon randu sedang mengamati beberapa orangtua yang sedang tahlilan dirumah orangtuanya. Ternyata dugaan dan asumsi warga sekampung pak Karso benar adanya, bahwa bila seseorang yang mati dengan cara gantung diri dan sedang hamil pula, maka arwahnya akan berubah menjadi sosok “ kuntilanak “ yang bisa mengganggu siapa saja dan bisa berubah wujud sesuai keinginannya pada malam hari, terutama pada malam kematiannya.

Bambang dan Dahlia sepasang pengantin baru yang baru pindah dari kampung sebelah tidak mengetahui tentang kematian Sri Rahayu. Dahlia yang sedang hamil muda tiba-tiba ngidam “ kacang rebus “ pada malam itu, karena Bambang mendengar sayup-sayup suara musik dangdutan berarti ada hajatan dikampung sebelah maka untuk mendapatkan sebungkus kacang rebus tidaklah sulit, biasanya kalau ada orang hajatan semua pedagang dikampung akan berkumpul menjadi satu untuk mengais rezeki.

Ternyata orang hajatan dan kacang rebus yang dicari Bambang untuk istrinya Dahlia tak kunjung ditemukan, padahal dengan jelas sekali pada saat berangkat dari rumahnya terdengar suara sayup-sayup suara musik dangdutan dikampung sebelah sedang berlangsung, sampai akhirnya motor yang dikendarai oleh Bambang tiba-tiba bannya bocor persis didepan area pemakaman umum tempat Rahayu dimakamkan yang tidak berpagar dan bertembok itu. Sambil mendorong motornya yang bannya bocor tiba-tiba Bambang dikejutkan dengan suara musik dangdut yang keluar dari radio kecil seorang pedagang ‘kacang rebus’ persis mayat Rahayu dimakamkan. Tanpa pikir panjang lagi, Bambang yang sudah putus asa dan lelah, akhirnya memborong semua sisa kacang rebus yang dijual oleh penjual tadi dengan di iringi sayup-sayup musik dangdut yang sama persis didengarnya pada saat berangkat dari rumah dan Bambang pun sempat menanyakan kepada pedagang kacang rebus tersebut dimana rumahnya dan si penjual kacang rebus menjawab bahwa rumahnya tidak jauh dan hanya beberapa langkah saja dari tempat dimana Bambang memborong semua sisa dagangan si penjual tadi .....

Bambang tidak menyadari, bahwa penjual kacang rebus itu adalah arwah Sri Rahayu yang tiba-tiba hilang setelah Bambang melanjutkan perjalanannya dengan mendorong motornya sampai tiba dirumahnya, tetapi didalam perjalanan hati Bambang agak bingung, karena kacang rebus yang tadinya berat didalam kantong kresek tiba-tiba menjadi ringan. Tapi Bambang tak peduli yang penting keinginan ngidam istrinya Dahlia pada malam itu bisa di eksekusi dengan baik.

Dahlia berteriak histeris, ketika membuka bungkusan kantong kresek yang diberikan oleh suaminya Bambang, bukanlah kacang rebus yang di inginkannya, tetapi “segumpal kapas” yang penuh dengan wewangian mayat yang menyeruak wanginya sampai Dahlia menjadi pingsan dibuatnya, yang histerisnya Dahlia sampai membangunkan tetangga disekitar rumahnya.

Kejadian kacang rebus berubah menjadi kapas, menjadi buah bibir dan perbincangan warga kampung setempat. Akhirnya Bambang dan Dahlia mengetahui kejadian yang terjadi dikampungnya tempat ia tinggal sekarang dari mulut orang tua   Sri Rahayu yaitu : pak Karso dan ibu Karsih tentang kematian anaknya bernama “Rahayu“.

Dengan kejadian itu warga kampung sekitar terutama ibu-ibu dan anak-anak di landa ketakutan yang mencekam dengan mengunci rapat-rapat rumah mereka sebelum magrib tiba, begitupun dengan para bapak-bapaknya mereka dilarang oleh para istrinya untuk keluar rumah selepas magrib tiba. Karena rasa takut mereka akan arwah Rahayu yang siap mengetuk rumah salah satu warganya sebelum naik dipersinggahannya yaitu : di ranting pohon randu depan rumah orang tuanya, karena arwah Rahayu bisa menjelma menjadi Slamet suaminya, bapak Karso dan ibu Karsih serta Bambang dan Dahlia yang tidak disadari oleh warga sekitarnya.



Ubai Rai.




Genre  : Drama, Horror

Players:    -Rahayu

                 -Slamet

                 -Ibu Karsih & Bapak Karso

                 -Bambang

                 -Dahlia

                 -and others.

 


Mendadak Macho mengisahkan “ Tiga Banci Pinggir Jalan “ yang kerjanya ngamen dari warung satu ke warung yang lain, dari trotoar satu ke trotoar yang lain dengan dandanan yang super menor dan baju yang super hotz. Dengan suara pas-pasan yang dimiliki Tarjo alias Juwita, Effendi alias Fanda dan Ismail alias Mila. Mereka mengais rezeki setiap malamnya guna menghidupi dirinya sendiri dan untuk membayar sewa rumah petakan yang disewa mereka bertiga itu.

Malam itu, Juwita, Fanda dan Mila suda siap untuk mencari rezeki seperti malam-malam sebelumnya, tapi pada malam itu menjadi malam yang paling sial dan na’as bagi mereka bertiga, karena malam itu mereka terkena razia oleh pihak kepolisian karena keberadaan mereka dianggap sudah mengganggu ketertiban umum. Dengan sekuat tenaga yang dimiliki naluri kelaki-lakiannya mereka bertiga berjuang untuk tidak tertangkap tangan pada malam itu, tapi nasib berkata lain, ketiga mahluk antik itu akhirnya satu persatu bisa ditangkap dan langsung di intograsi pihak kepolisian dikantor polisi setempat.

Sampai di kantor polisi mereka di intograsi satu persatu. Suasana kantor polisi yang tadinya hening seperti kuburan, tiba-tiba berubah menjadi ramai, heboh, penuh kelucuan dan kegaduhan dengan ditangkapnya Juwita, Fanda dan Mila itu. Apalagi pihak kepolisian setelah mengetahui bahwa yang bernama Juwita di KTP bernama Jarwo, Fanda bernama Effendi dan Mila bernama asli Ismail dengan jenis kelamin tentunya seorang laki-laki. Dengan menahan geli dan tawa, akhirnya intograsi satu persatu mahluk antik itu berjalan dengan mulus dan lancar semulus kaki ketiga banci itu yang memang selalu dikerok bulu kakinya sebelum menggunakan stocking yang sudah usang dan bolong pula, yang pada akhirnya pada malam itu juga Juwita alias Jarwo, Fanda alias Effendi dan Mila alias Ismail langsung dibawa kerumah Dinas Sosial untuk dijadikan dan di bina menjadi warga binaan yang sesuai dengan kodrat mereka.

Dirumah binaan atau dirumah dinas sosial ketiga sahabat itu menjalankan hari-harinya diluar kebiasaannya, yang tadinya mereka terbiasa dengan dandanan yang super menor cetar membahana, kini mereka harus meninggalkan yang namanya perangkat make up murahan dan bulu mata ala bulu angsa yang kerap dipakai kalau mereka sedang ‘ live show ‘ dipinggir-pinggir jalan atau trotoar, ditambah lagi dirumah binaan mereka harus menjalankan kewajiban sholat lima waktu, dan yang bikin semua heboh dan kacau perangkat sholat mana yang mereka akan gunakan? Apakah kopiah dengan sarung-sarung yang sudah lusuh, atau dengan seperangkat mukena yang cuma ada satu-satunya di setiap rumah binaan, sedangkan rambut-rambut mereka masih penuh warna seperti burung sawah-sawahan yang dicat oleh pedagangnya dengan menggunakan pewarna makanan, dikala kena hujan atau air maka warna-warna cantik tersebut akan hilang dan luntur tanpa berbekas.

Pagi itu, Jarwo, Effendi dan Ismail dikejutkan dengan warga binaan baru yang satu rumah dengan mereka bernama “ Nengsih “. Nengsih terjaring razia kepolisian pada saat sedang menjajakan dan menawarkan tubuh indahnya yang sexy dan wajahnya yang cantik kepada laki-laki berhidung belang dikawasan yang penuh dengan praktek semacam itu.

Nengsih yang berwajah cantik dan sensual serta sexy tersebut diputuskan oleh pacar laki-lakinya bernama “ Bang Salman “ yang mempunyai body macho ala anak gym, karena bang Salman selalu menjaga kebugaran dan otot-otot ragawinya ditempat-tempat gym murahan yang untuk membayar iuran tiap bulannya dari uang hasil kerja Nengsih. Bang Salman memutuskan cinta Nengsih yang sudah banyak berkorban untuk dirinya, setelah Nengsih tertangkap tangan alias kena razia kepolisian. Nengsih menjadi korban cinta gombal bang Salman yang di ceritakannya kepada Jarwo alias Juwita, Effendi alias Fanda dan Ismail alias Mila dengan penuh keharuan dan cucuran air mata dirumah binaan tersebut. Tapi cinta Nengsih kepada bang Salman susah sekali untuk     “ Move on “.....

Mendengar kisah pilu yang mengharu biru dari Nengsih, maka Jarwo alias Juwita, Effendi alias Fanda dan Ismail alias Mila berusaha dan bersikeras untuk menolong Nengsih supaya bisa move on dari bang Salman. Maka ketiga mahluk ajaib itu berusaha untuk membentuk body mereka menjadi macho dan jantan dengan alat-alat seadanya dirumah binaan itu walau yang namanya alis dan bulu mata tak pernah lepas dari identitas di tubuh mereka. Pokoknya mereka “ Mendadak Macho “ guna menyenangkan dan bisa mengambil hati Nengsih yang sangat sulit move on dari yang namanya Bang Salman.

Tiga bulan berlalu, masa binaan Jarwo, Effendi dan Ismail telah usai, mereka sudah meninggalkan rumah binaan dan ‘Nengsih’ yang penuh dengan kenangan dan sejuta kegaduhan itu. Dengan tubuh yang sekarang ideal, macho dan berotot itu, Jarwo, Effendi dan Ismail berencana untuk membuat kejutan dengan mengunjungi Nengsih yang masih betah dirumah dinas sosial itu.

Tetapi apa yang terjadi di pagi rumah dinas sosial itu, ternyata Nengsih lupa belum mencukur bulu kakinya yang sudah lebat dan berbulu itu yang tersingkap oleh angin yang mendesir oleh terpaan kipas angin saat berbicara dan berbincang dengan Jarwo, Effendi dan Ismail itu. Dan di pagi yang penuh tawa dan canda itu, terungkap jelas siapa jatidiri Nengsih itu sebenarnya. “ Nengsih “ adalah “ Nanang “ yang sempurna sebagai banci cantik dan sexy karena sudah beberapa kali bongkar pasang dan turun mesin untuk kesempurnaan tubuhnya pada saat sedang ada uang dari hasil kerjanya itu, makanya Nengsih ditempatkan sama dalam  satu rumah binaan pada saat itu.

Akhirnya mereka berempat berkumpul kembali dalam balutan suasana yang bikin kita semua tertawa dan terhibur dengan jati diri mereka masing-masing dan tidak ada lagi kebohongan dalam menjalankan kerasnya dan beratnya kehidupan di muka bumi ini seperti keras dan beratnya alat-alat gym yang dipakai oleh Bang Salman untuk mencari korban-korban berikutnya. Hmm.....



Ubai Rai.




Genre  : Drama, Comedy

Players:    -Jarwo (Juwita)

                 -Effendi (Fanda)

                 -Ismail (Mila)

                 -Nengsih (Nanang)

                 -Bang Salman

                 -and others.



 Pesta pernikahan antara bu Lasno dan Tejo menjadi viral dan perbincangan bagi warganet dan buah bibir warga sekampungnya. Yang menjadikan pesta pernikahan itu viral dimana-mana, bukan hanya usia ibu Lasno yang jauh lebih tua dari umur Tejo yang sebenarnya Tejo lebih pantas untuk kedua putrinya yaitu : Marlina dan Pertiwi, bukan juga pesta pernikahan itu menjadi viral dimana-mana yang diselenggarakan selama 7 hari tujuh malam tetapi pada pesta pernikahan itu “ Souvenir “ yang dibagikan kepada undangan yang hadir adalah berupa “ hewan sapi “ untuk diternak dan diberikan ‘ giveaway ‘ berupa 7 “ perjalanan paket umroh “ ketanah suci bagi undangan yang bisa menangkap karangan bunga yang dilempar oleh kedua mempelai beda usia di tujuh hari pesta pernikahan yang heboh dan akbar tersebut. Coba bayangkan berapa “hewan sapi ternak” yang disiapkan oleh ibu Lasno dan biaya yang dikeluarkan untuk pesta pernikahannya yang meriah selama 7 hari tujuh malam itu, juga biaya give away perjalanan umroh ketanah suci bagi 7 orang pasangan yang memenangkan tangkap bunga tangan itu ??? Untuk biaya tidak jadi soal, karena ibu Lasno mewariskan kekayaan yang berlimpah dari pak Lasno yang meninggal mendadak karena serangan jantung ! Pesta dan pernikahan antara bu Lasno dan Tejo itupun yang menjadi salah satu isi surat wasiat yang ditulis dan diminta oleh pak Lasno sebelum pak Lasno meninggalkan semuanya yang ada di muka bumi dengan tujuan untuk kebahagiaan semuanya.

Pak Lasno ..... orang yang baik hati dan bersahaja punya segalanya. Istri yang cantik walau sudah tidak muda lagi, punya dua anak gadis yang ramah dan pintar yaitu Marlina dan Pertiwi, pak Lasno juga mempunyai harta kekayaan yang berlimpah berupa sawah yang berhektar-hektar, toko swalayan disetiap sudut kampungnya, Pom bensin yang uangnya mengalir tak pernah henti, sampai rumah kontrakan dan hewan sapi ternak yang tidak bisa dihitung dengan jari. Pokoknya kekayaan pak Lasno dan keluarganya tajir melintir tujuh keliling!!! Walaupun sabagai orang terkaya dikampungnya tetapi mereka tidak sombong dan jumawa atas semua itu.

Tejo dan ibunya adalah seorang terapist yang bekerja sebagai tukang pijit apabila ada warga yang membutuhkan tenaganya untuk bisa dipijit agar bisa menjadi fit dan bugar kembali setelah dipijit oleh Tejo atau ibunya. Tejo dan ibunya adalah tukang pijit langganan pak Lasno dan ibu Lasno serta keluarganya yang rutin dilakukan setiap satu minggu sekali. Artinya pertemuan antara Tejo, ibunya dan keluarga pak Lasno rutin setiap minggu dirumahnya pak Lasno yang megah dan besar itu. Keahlian memijit Tejo dan ibunya didapat dari ayah Tejo yaitu : suaminya ibu Tejo yang meninggal akibat kasus tabrak lari dari sebuah mobil yang tidak bertanggung jawab selepas memijit dikampung sebelah dekat rumahnya.

Hubungan antara keluarga pak Lasno dan Tejo sangatlah baik, karena disamping Tejo itu sopan, baik budi juga tampan, dan antara pak Lasno dan Tejo punya kesamaan yang sama, bahwa antara pak Lasno dan Tejo adalah : seorang pekerja yang keras dan sangat sayang kepada kedua orang tuanya, itulah yang menyebabkan pak Lasno sangat akrab dan berbagi cerita dikala sedang dipijit pundaknya oleh Tejo. Pokoknya pak Lasno bersimpatik dengan kepribadian Tejo dan ibunya yang tidak pernah sekalipun memanfaatkan kebaikan dan kekayaan pak Lasno beda dengan sikap Marlina dan Pertiwi, justru kedua anak gadis dari pak Lasno dan bu Lasno itu tidaklah bersimpatik dengan ibunya Tejo dan si terapist muda yang bernama Tejo tersebut, karena pernah Marlina dan Pertiwi meminta untuk dipijit oleh Tejo dan Tejo menolaknya, karena dianggap bukan muhrimnya, dan yang paling menyakitkan Marlina dan Pertiwi bahwa cinta mereka berdua ditanggapi dingin oleh Tejo, artinya cinta bertepuk sebelah tangan, karena Tejo sadar bener bahwa Marlina dan Pertiwi bisa mendapatkan seorang pria yang lebih baik dari dirinya. Dan yang membuat shock dan makin membenci Tejo, bahwa disalah satu surat wasiat yang dituliskan oleh pak Lasno, bahwa untuk mengganti hati bu Lasno yang kosong ditulislah nama “Tejo” sang terapist muda, sopan, pekerja keras, baik budi dan tampan untuk menjadi penggantinya sebagai suami bu Lasno!

Konflik terjadi, Marlina dan Pertiwi menentang salah satu isi surat wasiat itu, begitupun bu Lasno dan Tejo tidak serta merta setuju dengan salah satu isi surat wasiat yang dituliskan oleh pak Lasno tanpa diketahui oleh keluarganya itu, tapi surat wasiat itu syah dan harus dijalankan sesuai amanah dari pak Lasno jauh-jauh hari ditulis dan diminta oleh pak Lasno sebelum meninggal dunia yang di saksikan oleh kepala desa dan disyahkan oleh Notaris dan syah baik secara hukum dan agama. Maka untuk menjalankan amanah dari pak Lasno itu terjadilah pernikahan yang viral dan menjadi buah bibir dimana-mana.

Semua warga dikampung Tejo menjadi happy, karena mereka mendapatkan hewan sapi ternak sebagai hadiah souvenir dari pernikahan Tejo dengan bu Lasno. Apalagi mereka yang mendapatkan giveaway berangkat umroh secara gratis! Tetapi tidak dengan Tejo dan bu Lasno, karena mereka harus pisah rumah setelah bulan madu mereka yang sangat romantis dan menguras tenaga serta isi dompet yang dikemas secara lucu dan menggemaskan serta bikin baper yang melihatnya, dan suasana perpisahan rumah antara Tejo dan bu Lasno yang dikemas secara apik dan emosional layaknya pasangan muda mudi yang sedang kasmaran dan jatuh cinta .....

Persatuan dan pertemuan antara Tejo dan bu Lasno akhirnya kembali terwujud, setelah bu Lasno dinyatakan hamil kembali dan di USG bahwa bayi yang dikandung oleh bu Lasno adalah seorang bayi laki-laki, dimana Marlina dan Pertiwi selalu mendambakan adik seorang laki-laki yang tidak bisa diberikan oleh Almarhum ayahnya tercinta pak Lasno, tapi diberikan oleh Tejo yang sekarang menjadi suami sambung bagi ibunya tercinta yaitu : bu Lasno.

Akhirnya cerita ini berakhir happy ending, dimana pada bulan ketujuh kehamilan bu Lasno, semua bersuka cinta untuk siap-siap berangkat umroh bersama yaitu : bu Lasno, Tejo, ibunya Tejo, Pertiwi dan Marlina serta pemenang 7 pasang give away tersebut untuk mewujudkan keinginan dari seorang ‘ pak Lasno ‘ yang kebaikannya tak pernah tergantikan. 




Ubai Rai.




Genre  : Drama, Comedy

Players:    -Pak Lasno

                 -Ibu Lasno

                 -Tejo

                 -Marlina

                 -Pertiwi

                 -and others.


 Interval

(hanya untuk dibaca dan direnungkan)





Nursalam, Nursalim dan Salomita adalah tiga anak yang lahir dalam waktu yang hampir bersamaan dari seorang ibu yang melahirkan tiga anak kembar dalam satu rahim ibu yang sama. Nursalam yang dipanggil Salam lahir terlebih dahulu dari kedua adik kembarnya yang bernama Nursalim dipanggil Salim dan Salomita yang akrab dipanggil dengan Salom. Salom satu-satunya anak kembar wanita, dimana kedua kakak kembarnya adalah seorang pria. Jadi Salam, Salim dan Salom adalah saudara kembar yang wajah dan karakternya nyaris tidak sama satu sama lainnya dari hobby, karakter dan bentuk fisiknya.....

Pokoknya ketiga anak kembar itu mempunyai sifat yang berbeda, tapi ada beberapa kesamaan yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun juga kecuali Tuhan yang menciptakan keajaiban itu. Sifat kesamaan itu adalah :

-              Mereka sekolah dalam satu sekolah yang sama walau beda jurusan.

-              Mereka saling mendukung dan mencintai satu sama lain dalam keadaan apapun juga. Maklum ada ikatan bathin sesama anak kembar.

-              Dan yang ketiga, mereka sangat mencintai dan menyayangi kedua orang tuanya yang telah melahirkan dan membesarkan mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Keberadaan tiga anak kembar yang berbeda fisik dan karakter itu, yang tahu hanya mereka bertiga, saudara-saudara mereka, orang tua mereka dan tentunya Tuhan yang menciptakan keajaiban itu !!!

Salam ..... yang mempunyai nama lengkap Nursalam Bahtiar, punya wajah ganteng, tinggi dan berkulit putih, lebih menyukai dunia olahraga khususnya olahraga futsal disekolahnya. Pokoknya Salam itu tipe cowok yang baik, ganteng, sopan, kalem dan selalu hormat kepada orang yang lebih tua darinya, apalagi kepada kedua orang tuanya. Makanya tak heran bila Salam banyak digandrungi dan disukai oleh teman-teman sekolahnya apalagi kaum hawa yang melihatnya baik sedang hanya berdiam saja apalagi sedang latihan futsal bersama teman-temannya, dimana arena futsal sekolah menjadi lebih ramai, gaduh dan panas untuk melihat Salam berlatih.

Salim ..... yang bernama lengkap Nursalim Bahtiar adalah tipe cowok milenial, kekinian, rupawan lebih menyukai dunia keartisan yang penuh dengan nuansa glamour dan wewangian, tak heran kalau salim yang rupawan menjelma menjadi pria Metroseksual yang banyak di puja oleh kaula muda tentunya kaum cewek-cewek di seluruh jagat raya dan sekolahnya, karena Salim berprofesi juga sebagai salah satu model pria ternama disamping bersekolah disatu tempat yang sama dengan kakak dan adik kembarnya. Salim yang rupawan, wangi dan ‘goodlooking’ sifatnya agak cuek dan jual mahal.

Beda dengan Salom .....alias Salomita Bahtiar, wajah dan perawakan tubuhnya tidak serupawan dan setinggi kedua kakak laki-laki kembarnya itu. Tapi Salom mempunyai sifat yang ceria, ramai, manja dan agak usil. Maka tak heran jika Salom masuk dalam jajaran ‘Genk Gadis Cantik’ disekolahnya yang di gawangi oleh “Felicia” dan “Dewinta”. Di sekolahnya Felicia sangat mencintai Salam dan Dewinta sangat mengagumi Salim. Baik Felicia, Dewinta dan yang lainnya sama sekali tidak tahu bahwa Salam dan Salim adalah kakak kembar dari Salom. Keadaan dan situasi tersebutlah yang sering di manfaatkan oleh Salom, untuk mendulang barang-barang branded hasil menang taruhan yang didapat dari Felicia dan Dewinta.

Suasana lapangan futsal sangat ramai dan riuh rendah oleh suara-suara cewek yang mengagumi Salam sedang berlatih futsal untuk kejuaraan futsal antar sekolah, ditambah lagi soal hadiah sebuah handphone Iphone seri terbaru yang harganya bikin kita merinding dibuatnya yang disediakan oleh Felicia dan Dewinta, yaitu : barang siapa yang berani menyeka keringat Salam dan bisa mencium pipinya, maka hadiah handphone Iphone seri terbaru bisa dibawa pulang! Tentu saja pekerjaan itu sangatlah mudah dilakukan oleh Salom, karena Salam adalah kakak yang sangat dicintainya, apalagi Salam sempat mencium balik Salom dan membuka kaos yang berkeringat untuk dibawa pulang oleh Salom dengan tujuan untuk dicuci dirumahnya, Felicia dan Dewinta dibuat pingsan dengan kejadian itu!!! Padahal Felicia dan Dewinta sempat mengejek dan merendahkan Salom sebelum Salom melakukan aksinya untuk kakak kembarnya tersebut.

Begitupun hadiah tas mahal yang di siapkan oleh Dewinta, bagi siapa saja yang bisa menggandeng tangan si handsome Salim dan duduk berdua ditaman sekolah dan berfoto selfi bersama, maka tas mahal branded itu menjadi miliknya, tentu saja hal itu dengan mudah dilakukan oleh Salom yang berwajah dibawah kecantikan Felicia dan Dewinta. Felicia, Dewinta dan anggota genk cantik lainnya dibuat histeris dan setengah tidak percaya atas keberanian dan keisengan Salom untuk mendapatkan tas mahal branded yang memang di impi-impikannya sejak dahulu. Semua kejadian yang terjadi di sekolahnya dan keisengan Salom untuk teman-temannya tentu saja di ceritakan kembali dengan penuh keharmonisan didepan orang tua mereka yang dibalas dengan tawaan dan candaan dari kedua kakak laki-laki kembarannya itu. Ada-ada saja !!! Karena Dewinta yang cantik itu selalu mengkoleksi photo-photo Salim di handphone miliknya belum pernah sama sekali berphoto bareng bahkan berselfi ria dengan cowok pujaan hatinya yang supercool, ganteng, wangi, model ternama yang bernama Salim. Tapi Salom yang mempunyai fisik standart bisa dengan leluasa melakukan hal yang mustahil yang tidak bisa dilakukan oleh Dewinta, Felicia dan genk cantiknya menimbulkan tanda tanya besar, siapakah Salom itu sebenarnya.

Sebenarnya Salam juga mencintai Felicia, begitupun Salim menaruh hati dengan Dewinta, tapi karena Salom adik kembar bungsunya itu belum menjatuhkan pilihan hatinya untuk orang yang dicintainya, maka untuk menjaga perasaan hati Salom, maka cinta Felicia dan Dewinta ditanggapi dingin oleh kedua makhluk rupawan itu. Maklum anak kembar, kalau satu punya pacar yang lain juga harus punya kekasih juga supaya kekompakan si anak kembar itu tetap terjaga dengan baik. hmm .....

Pesta ulang tahun Felicia dan Dewinta akan segera usai padahal pesta ulang tahun itu menjadi moment yang sangat di tunggu-tunggu oleh Salom dan genk cantik sekolahnya, karena baik Felicia dan Dewinta sudah berjanji bagi siapa saja yang bisa membawa Salam dan Salim pujaan hatinya dipesta ultahnya itu, maka seluruh hadiah atau kado yang dibawa oleh para tamu undangannya akan diberikan semua kepada siapa saja yang bisa membawa Salam dan Salim hanya untuk memberikan kata “ happy birthday “ bagi mereka berdua.

Di detik-detik akhir pesta itu akan usai, maka datanglah Salom dengan menggandeng sang kakak “ Salam dan Salim “ yang masih menggunakan baju futsalnya Salam memenuhi keinginan dan permintaan sang adik Salom, begitu juga Salim yang masih berkostum pengantin jawa karena belum sempat ganti baju setelah pemotretan untuk wedding adat jawa, untuk sebuah majalah memenuhi keinginan dan permintaan sang adik tercinta Salom, untuk memberikan ucapan kata happy birthday dan memburu hadiah yang ditawarkan oleh kedua teman satu genk cantiknya yaitu : Felicia dan Dewinta.

Dimalam itu juga, bahwa Salom mengakui kepada dua sahabatnya yang sedang berulang tahun, bahwa Salam dan Salim adalah kakak laki-laki kembarnya, maka Salom tidak mau mengambil hadiah yang ditawarkan oleh Felicia dan Dewinta itu. Karena Salom tahu benar kalau Felicia dan Dewinta sangat mencintai kedua kakak kembarannya itu. Begitupun Salam dan Salim sangat mencintai Felicia dan Dewinta.

Sebagai hadiah pengganti untuk Salom, maka Felicia dan Dewinta memperkenalkan seorang laki-laki muda yang bernama “Dewangga“ yang mempunyai sifat dan karakter yang hampir sama dengan Salom, yaitu : imut, cool, ceria dan super jahil dipesta malam ulang tahunnya yang dipenuhi dengan suasana kejutan yang menggetarkan sukma, bahwa sebenarnya Felicia, Dewinta dan “Dewangga“ adalah tiga saudara kembar yang sama seperti Salam, Salim dan Salom, yang penuh dengan keajaiban dan keunikan itu!


Ubai Rai.




Genre  : Drama, Comedy

Players:    -Nursalam Bahtiar

                 -Nursalim Bahtiar

                 -Salomita Bahtiar

                 -Felicia

                 -Dewinta

                 -and others.




Rara dan Rio adalah
  siswa SMU disalah satu sekolah di Jogya. Rara dan Rio ternyata satu kelas disekolahnya yaitu  kelas III IPS 1. Hari-hari Rara dan Rio di isi dengan kegiatan siswa-siswa lain pada umumnya. Sekolah, belajar, dan tentunya jalan-jalan mengitari kota Jogya dikala mereka sedang libur/malam minggu walau hanya sekedar cari kuliner ataupun hanya jalan-jalan biasa dengan motor milik Rio untuk menghabiskan malam minggu mereka berdua. Karena Rio dan Rara adalah sepasang kekasih.

Pak Atmo, laki-laki parobaya artinya tidak tua dan tidak muda (sedanglah sekitar usia 50 tahunan) bekerja sebagai penjaga sekolah dimana Rara, Rio dan murid-murid yang lainnya menghabiskan waktu mereka untuk belajar, melakukan extra kulikulernya setiap hari. Pak Atmo terkenal sangat sopan, kebapaan dan selalu menjadi tempat curhat anak-anak sekolah yang dijaganya itu. Tak kecuali Rio dan Rara selalu curhat kepada pak Atmo bila ada masalah baik dirumah atau dikelasnya. Pokoknya pak Atmo okelah, bisa diandalkan karena pandai menyimpan rahasia. Oh ya pak Atmo tinggal disekolah itu karena tugas pak Atmo, selain menjaga sekolah itu, dia juga bertugas membersihkan taman dan lain-lain, pokoknya sekolah itu ya rumah pak Atmo, pak Atmo belum menikah / atau masih sendiri makanya dia sering disinggung-singgung oleh para guru atau murid-murid sekolahnya, bahkan pernah diolok-olok ada sebagian murid-murid disekolah itu kalau pak Atmo takut terhadap perempuan tapi pak Atmo tak bergeming alias cuek aja. hmm.

Hujan turun sangat lebat di area sekolah itu, Rara baru menyelesaikan latihan tarinya, karena latihan sangat keras Rara agak sedikit pusing, dan meminta pak Atmo untuk membelikan obat diwarung dekat sekolahnya, karena Rio yang biasa menjemput Rara selepas latihan tarinya ini, masih berteduh karena hujan itu.

Karena musim hujan, pak Atmo menawarkan obat yang sering dia minum dikala sedang pusing, Rara percaya karena pak Atmo sudah seperti orang tua sendiri, ternyata yang diberi oleh pak Atmo kepada Rara adalah obat tidur bukan obat pusing kepala, pak Atmo salah ambil obat, dikala obat sudah masuk ke perut Rara, pusing Rara hilang tapi dia mengantuk dan langsung jatuh tertidur karena yang diminum adalah obat tidur.

Hujan masih turun, Rio belum datang menjemput Rara, akhirnya Rara dibawa kerumah pak Atmo persis dibelakang tempat ruang tari dimana Rara selalu melakukan latihan tari setiap minggunya. Hati pak Atmo berdesir melihat kecantikan dan kelembutan tubuh Rara, terjadilah perbuatan “Asusila” yang dilakukan pak Atmo kepada Rara, dimana dilakukan pada saat Rara tidak sadar dan hujan masih turun dengan alunan gending jawa yang menyayat hati.

Semenjak kejadian itu, sikap pak Atmo mulai berubah menjadi pendiam, takut dan merasa bersalah karena telah menodai Rara salah satu murid tempat ia bekerja dan mengabdi.

Tapi sikap Rara tidak berubah, malah ia semakin gencar latihan tari jawanya, karena acara untuk lomba tari antar kelas disekolahnya tidak lama lagi akan berlangsung ya sekitar 3 bulanan lagi, dimana Rara ditunjuk oleh wali kelasnya untuk mewakili kelas 3 IPS 1 dalam ajang lomba tari itu.

Seminggu lagi, acara classmeeting lomba tari akan segera dimulai, semua murid di SMA tempat pak Atmo bekerja akan segera dimulai. Rara mulai gusar dan gelisah karena perut Rara semakin membuncit dan keinginan makan yang aneh-aneh. Seperti ingin rujak, dan lain-lain. Rio juga mulai bingung melihat gelagat prilaku Rara yang menunjukan tanda-tanda orang sedang berbadan dua.

Rara mulai shok, ternyata dia sudah hampir 2 bulan lebih tidak datang bulan dan setelah memberanikan testpack, Rara positive hamil. Tapi Rara bingung siapa yang melakukan ini, karena dia dan Rio tidak pernah melakukan hal-hal diluar batas pergaulan, Rara hamil!

Perubahan tubuh Rara mulai tercium oleh keluarga dan teman-teman dikelasnya, dan juga Rio. Apalagi pada saat Rara hendak mencoba kontum baju jawa yang akan hendak dipakainya Rara untuk acara lomba tari yang tinggal menghitung hari.

Rara hamil! Apabila ketahuan oleh keluarga dan teman-temannya tentu akan membawa aib bagi nama baik sekolahnya dan juga Rio serta keluarganya. Rara curhat kepada pak Atmo tentang kehamilannya, pak Atmo pura-pura bingung dan siap membantu untuk menggugurkan kandungannya yang sudah berjalan 3 bulan, segala jalan sudah ditempuh termasuk minum jamu pelentur, tapi semua sia-sia, tidak berhasil.

Latihan menari sudah selesai, tapi Rara tidak pede dengan perubahan bentuk tubuhnya, diam-diam stagen/selendang yang dipakai untuk latihan menari itu, dijadikan alat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung dirinya di wc sekolah tempat dia belajar dan menghabiskan waktunya bersama orang-orang yang dia cintai.

Rara “gantung diri” dikala dia sudah putus asa, panik, takut malu dan belum mengetahui siapa pelaku yang mencabulinya, dengan stagen / selendang tari jawa miliknya di wc sekolah pada saat acara lomba tari akan segera dimulai.

Tentu saja acara classmeeting menjadi geger karena kematian Rara. Semua berduka, sedih tak kecuali pak Atmo yang melakukan perbuatan itu kepada Rara, hingga akhirnya Rara menghabiskan nyawanya dengan cara yang tidak wajar!!! Acara classmeeting diundur.

Satu minggu setelah kematian Rara, kegiatan belajar sekolah sudah mulai normal seperti biasanya, tapi kelas 3 IPS 1 masih berduka, karena kehilangan salah satu murid wanitanya yaitu Rara, hantu / roh Rara mulai beraksi “pertama” pada saat pelajaran kesenian dimana tiba-tiba dikelas Rara tercium bau kemenyan yang sangat menusuk hidung, ternyata Rara hadir ditengah-tengah murid dan guru, karena pelajaran kesenian adalah  pelajaran favorit Rara. Begitu pula dirumah pak Atmo, pada malam harinya sering terdengar suara musik gending jawa dan bau kemenyan seperti yang dilakukan Rara pada saat masih hidup.

Hidup pak Atmo sudah mulai tidak tenang, karena selalu dihantui rasa bersalah dan selalu dihantui bayangan roh Rara untuk minta pertanggungjawabannya. Kejadian itu selalu berulang-ulang disaat malam tiba.

Pagelaran classmeeting untuk lomba tari akan segera dimulai, yang hampir 3 minggu tertunda oleh kematian Rara. Kelas III IPS 1 diwakili oleh salah satu muridnya, yang tentunya keluwesan dan kepandaiannya menarinya jauh diatas kemampuan Rara, sebelum lomba menari “Dewi” pengganti Rara diam-diam meminta izin kepada Rara, untuk menggantinya menari, tetapi apa yang terjadi roh Rara masuk dan merasuk kedalam tubuh Dewi, Dewi menari seluwes dan seindah Rara, yang sebenarnya adalah : yang menari Rara tapi melalui tubuh Dewi. 

Melalui tubuh / dan raga Dewi juga, akhirnya roh Rara menceritakan bahwa pelaku semua kejadian itu adalah “Pak Atmo”, yang dilakukannya 3 bulan yang lalu pada saat hujan turun dan dentingan musik gamelan jawa sedang berlangsung.





Ubai Rai.




Genre  : Horror, Drama, Teen

Players:    -Rara

                 -Rio

                 -Pak Atmo

                 -Dewi

                 -and others.


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

TENTANG SAYA

Kumpulan Ide Cerita dan Goresan Original. Dibuat untuk sebuah jalan cerita film, sinetron, atau hanya untuk dibaca saja. Mudah-mudahan bisa berkesan dan terhibur dengan tulisan ini. Selamat membaca.

HUBUNGI SAYA

POPULAR POSTS

  • Beautiful Rain
    Kisah 3 (tiga) orang pemuda kampung (Jono, Nano, dan Tio) yang hidup nya susah karena sudah lama mereka menganggur atau tidak punya pekerjaa...
  • Cinta Sejati
      Interval (hanya untuk dibaca dan direnungkan)
  • Si Demplon
    Si Demplon bukan menceritakan seorang gadis yang cantik, montok, dan molek, yang menjadikan Si Demplon viral di sosmed dan terkenal dimana-m...
  • Salam ... Salim dan Salom
    Nursalam, Nursalim dan Salomita adalah tiga anak yang lahir dalam waktu yang hampir bersamaan dari seorang ibu yang melahirkan tiga anak kem...
  • Teman vs Sahabat
    Interval (hanya untuk dibaca dan direnungkan)

GENRE

  • Comedy 10
  • Drama 20
  • Fiction 1
  • Horror 3
  • Kids 3
  • Teen 7
  • Thriller 1
Ubai Rai 2021. Diberdayakan oleh Blogger.

TERBARU

You Are Still The Best!

  teruntuk Pak Andreas

ARSIP

  • ►  2021 (9)
    • ►  November 2021 (6)
    • ►  Desember 2021 (3)
  • ▼  2022 (20)
    • ►  Januari 2022 (2)
    • ▼  Februari 2022 (9)
      • Mati Gantung
      • Salam ... Salim dan Salom
      • Cinta Sejati
      • Tajir Melinting 7 Keliling
      • Mendadak Macho
      • Kapas Mayat Pohon Randu
      • Masterpiece!
      • Perempuan-perempuan Plastik
      • Wajahku Tidak Secantik Clara
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Oktober 2022 (2)

IDECERITA.UBAIRAI

Copyright © Ubai Rai. Designed by OddThemes