Ubai Rai
  • Home
  • Features
  • Interval
  • teruntuk
  • Chapter 1
  • Chapter 2



Kuda poni tetangga sebelah bukan menceritakan “seekor kuda poni” yang lucu, lincah dan menggemaskan tetapi menceritakan seorang gadis kecil usia sekitar 12 tahunan, yang sangat manis, berambut panjang berponi dan tangguh seperti kuda poni. Gadis itu bernama “Sarah” yang sehari-hari dihabiskan untuk sekolah, belajar dan beribadah. Sarah tinggal bersama ibunya yang bernama “Ibu Tejo” dan adiknya yang bernama “Panji”. Kehidupan Sarah hari-harinya dihabiskan untuk sekolah dan belajar disebuah toko kelontong milik pak Arman selepas pulang sekolah tentunya. Tujuan Sarah belajar di toko kelontong milik “Pak Arman” hanya satu tujuannya yaitu : selain membantu perekonomian keluarganya karena ibu Tejo hanya seorang “Pemulung” barang-barang bekas yang hasilnya tidak seberapa dan tujuan Sarah juga ingin membelikan adiknya sebuah “Kursi Roda” karena Panji sudah lama lumpuh disebabkan tertimpa barang-barang bekas di “Lapak” barang-barang hasil pulungan disaat mengantar ibunya itu.

Ibu Tejo yaitu : ibu Sarah dan Panji, walau dikenal sebagai pekerja keras tetapi ibu Tejo juga sangat baik, lembut dan menyayangi kedua anaknya itu, walaupun dihimpit hidup yang kekurangan tetapi ibu Tejo tidak pernah mengeluh, ia tetap berusaha, bekerja dan berdoa untuk hidup sehari-harinya, walaupun cobaan silih berganti menghampirinya, tetapi kasih sayang ibu Tejo kepada Sarah dan Panji tak pernah luntur oleh waktu, hari ataupun hinaan bagi orang-orang yang tidak suka kepadanya.

Sementara “Rama” anak dari pak Arman, pemilik toko kelontong dimana Sarah bekerja ditempat itu, adalah sosok yang suka menolong dan berbagi kepada Sarah. Baik suka ataupun duka, hari-hari Sarah dan Rama yang umurnya hampir sebaya selalu membantu pekerjaan pak Arman yang baik hati di toko kelontong milik ayahnya. Rama sering membantu Sarah mengumpulkan kardus-kardus yang sudah tidak dipakai yang nantinya akan dijadikan “Uang” guna membantu niat Sarah untuk membelikan “sebuah kursi roda” untuk adiknya Panji yang lumpuh itu. Karena Rama tidak mempunyai seorang ibu, maka sosok bu Tejo ibunya Sarah sudah dianggap seperti ibunya sendiri.

Hari-hari terus berjalan, pada suatu ketika “Sarah” sakit karena terlalu lelah untuk menjalani hidupnya, disamping sekolah dan bekerja Sarah juga ikut membantu mengumpulkan kardus-kardus bekas setiap harinya. Pak Arman sebagai pemilik toko kelontong juga merasa sedih dan khawatir karena sudah beberapa hari Sarah tidak masuk bekerja. Akhirnya pak Arman menanyakan kepada “Rama” putranya, bahwa Sarah sakit. Dengan diantar oleh Rama akhirnya pak Arman berhasil menjenguk Sarah yang sedang sakit tetapi pada saat ingin pulang, pak Arman bertemu dengan ibu Tejo yang habis pulang bekerja sebagai pemulung. Apa yang terjadi pertemuan “Pak Arman” dan “Ibu Tejo” ? Pak Arman mengenali sosok ibu Tejo, waktu dikampung dulu, tapi ibu Tejo justru tidak mengenal pak Arman ini yang membuat pak Arman sering menanyakan kehidupan masa lalunya ibu Tejo, kepada Sarah, bahkan kepada Rama putra semata wayangnya itu.

Dengan berlinang air mata dan penuh kesedihan, akhirnya ibu Tejo ibunya Sarah dan Panji, menceritakan masa lalunya kepada kedua anaknya dan juga Rama putra pak Arman. Ternyata kehidupan ibu Tejo waktu seusia Sarah, sangatlah kaya karena dia anak seorang kepala desa dikampungnya, dan bu Tejo juga menceritakan bahwa pada saat seusia Sarah, ia mempunyai kuda poni yang lucu, cantik, tangguh yang diberi nama “Suri” yang dibantu pemeliharaannya oleh seorang pemuda yang bekerja dirumahnya yaitu : pak Arman. Karena terjadi bencana alam di desanya,  akhirnya semua terpisah bahkan kuda poni yang lucu itu tidak diketahui keberadaannya.

Mendengar cerita itu, hari pak Arman melalui putranya Rama menjadi sangat terpanggil untuk membalas budi kebaikan keluarga ibu Tejo pada waktu dikampung dahulu. Akhirnya pak Arman dan Rama memberanikan diri untuk datang kerumah Sarah. Pak Arman bercerita, bahwa dahulu ia bekerja di rumah ayahnya ibu Tejo seorang Kepala Desa, dan ia juga yang memelihara dan membantu ibu Tejo untuk mengurus “Kuda Poni” kesayangan ibu Tejo pada saat ibu Tejo masih sangat belia.

Keharuan pecah seisi rumah itu, akhirnya dengan kebaikan pak Arman, ibu Tejo alias “Suri” tidak lagi bekerja sebagai pemulung tapi bekerja membantu pak Arman di Toko Kelontongnya, dan yang paling mengejutkan “pak Arman” menghadiahkan “sebuah kursi roda” untuk Panji, agar menjadi seorang yang cerdas, tangguh seperti “Kuda Poni” yang banyak di sukai oleh banyak orang.  



Ubai Rai.




Genre  : Drama, Kids

Players:    -Sarah

                 -Rama

                 -Panji

                 -Ibu Tejo

                 -Pak Aman

                 -and others.




Kisah empat sahabat anak-anak yaitu : Mahesa, Rara, Tito dan Angga, mereka tinggal di satu komplek perumahan yang sama, umur mereka juga hampir sebaya satu sama lainnya, disamping hidup di komplek perumahan yang sama, keempat Bocah Ajaib ini juga belajar di satu sekolah yang sama, dan mereka berempat mempunyai kegemaran yang sama yaitu : “Bermain Game” yang lagi ngehitz banget sekarang ini, sampai kadang-kadang mereka lupa sama yang namanya : makan, mandi, bahkan belajar saking kerasukannya bermain Game di handphone mereka masing-masing). Sampai-sampai ibunya Mahesa, Ibunya Rara juga dibuat pusing tujuh keliling atas prilaku anak-anaknya yang sudah “ Kecanduan dan Kerasukan main Game Online “ itu.

Beda dengan “Bani” dari kebiasaan empat bocah itu. Bani gak suka main game, tapi dia lebih suka membaca buku-buku fiksi anak-anak. Makanya Bani sering di juluki dan di bully oleh keempat bocah itu, sebagai di “kutu buku” bahkan Bani dijuluki sebagai “ si cupu “ yang tidak bisa bermain game online dan tidak mempunyai handphone seperti, Mahesa dan teman-temannya alias hape jadul atau hape kentang ! yang dipunyai Bani. Bani tinggal bersama “Om Hendra” dan “Tante Fanny”, karena kedua orang tua Bani sudah tidak ada, kasihan y!

Dunia anak-anak berjalan seperti biasa yaitu : bermain, sekolah dan belajar. Dan tak lupa tentunya main game online secara “ Mabar “ alias main bareng. Beda dengan “Bani”.

Disamping tetap dengan dunia bermain anak-anaknya, Bani tidak suka bermain game online secara mabar, karena selain ia tidak suka, Bani juga tidak memiliki handphone seperti anak-anak yang lain. Karena sering di Bully dan diolok-olok oleh teman-temannya karena “cupu” dan “hp kentang” pada saat itu hati Bani merasa terpukul dan sedih padahal Bani adalah anak yang pintar, cerdas dan suka menolong, Cuma pasilitas untuk bermain game dengan teman-temannya tidak mensupportnya.

Malam itu, dikala om Hendra dan tante Fannynya sedang tertidur pulas, diam-diam “Bani” mengambil Hp milik om Hendranya untuk “mendownload” game yang sering dimainkan oleh : Mahesa, Rara, Tito dan Angga.

Bani mulai mempelajari permainan game online tersebut, dikala om Hendra dan tante Fannynya sedang tertidur hal itu dilakukan setiap malam sampai akhirnya “Bani” tertidur juga karena terlalu ngotot mempelajari game online itu. Pada saat Bani tertidur “Hp” om Hendra masih menyala atau masih “on”, tiba-tiba salah satu Hero yang dipilih dan dimainkan oleh Bani muncul dan keluar melalui hp om Hendra dan tokoh hero itu masuk dan merasuk kedalam jiwa dan raga Bani.

Bani terbangun dari tidurnya dimalam itu, tapi ia merasa heran dan bingung bercampur takjub dengan dirinya, karena bisa memainkan game online itu sejago dan secanggih seperti yang ada di hp milik om Hendra. Hal itu berlangsung terus menerus dikala Bani memainkan game itu dengan menggunakan hp om Hendra.

Turnament antar “Team” Gamers akan dimulai satu minggu lagi, tiap-tiap team harus mempunyai lima orang anggota sebagai syarat ikut dalam turnament itu, yang hadiahnya bagi team pemenang akan mendapatkan “Sejumlah Uang” yang cukup lumayan besar dan bisa dibagi sama rata bagi team yang menang.

Mahesa, Rara, Tito dan Angga, ingin sekali mengikuti turnament itu, tapi mereka cuma berempat, mereka perlu satu orang anggota lagi untuk dijadikan satu team agar bisa mengikuti turnament yang sudah mereka tunggu-tunggu itu.

Akhirnya dengan berat hati dan terpaksa nama “Bani” di ikutsertakan dalam “Team Five” yaitu : Mahesa, Rara, Tito, Angga dan Bani. Itupun tanpa sepengetahuan Bani sendiri. Nama Bani masuk dalam “Team Five” tersebut.

Keempat keluarga tersebut sangat mendukung turnament tersebut, beda dengan Bani, karena Bani dan teman-temannya harus menyakinkan om Hendra dan tante Fanny agar Bani bisa bermain Game itu, padahal setahu om Hendra dan tante Fanny, kalau sebenarnya Bani tidak bisa bermain Game online itu, apalagi untuk sebuah turnament yang hadiahnya uang yang cukup lumayan besar. Perasaan om Hendra dan tante Fanny mulai was-was dan gak karuan tentunya melihat kegigihan Mahesa dan teman-temannya untuk mendukung “Bani” di turnament itu. Apalagi om Hendra harus meminjamkan hp miliknya untuk dipakai Bani dalam turnament itu.

Keraguan mulai terjadi pada diri ke 4 anak ajaib itu, tapi Bani tidak! Ia merasa pede dan jago pastinya untuk bermain di game online tersebut, karena “Super Hero” yang ia pilih dan mainkan selalu merasuk kedalam jiwa, raga dan sukma Bani yang tidak diketahui oleh orang-orang termasuk om dan tantenya serta temannya itu.

“Team Five” yang terdiri dari Mahesa, Rara, Tito, Angga dan Bani, menjadi juara pertama dalam turnament itu, pastinya berkat Bani yang masih bertahan sendiri sampai musuh-musuhnya kalah sampai game itu usai. Semua sorak gembira atas kemenangan “Team Five” diturnament itu, tapi Bani merasa sedih karena setelah turnament itu, ia tidak akan meminjam lagi hp milik om Hendra, karena ia dan om Hendra ada perjanjian bahwa ia hanya pinjam satu kali saja hpnya setelah itu ia tidak akan merengek-rengek dan memaksa om Hendra untuk meminjamkan hpnya lagi setelah turnament itu, karena menurut Bani ia akan membuktikan kepada teman-temannya bahwa ia jago bermain game itu, agar tidak selalu di bully dan di olok-olok “cupu” oleh teman-temannya.

Atas kesepakatan Mahesa, Rara, Tito dan Angga dan tentunya keluarga mereka semua, akhirnya hadiah uang dari kemenangan turnament itu dibelikan “sebuah handphone” untuk Bani agar kelak kalau ada turnament lagi, Bani tidak merengek-rengek kepada om Hendra untuk meminjam hp miliknya. Agar hp Bani tidak hape kentang lagi.

Bani mau menerima hadiah itu, tapi dengan catatan keempat temannya yaitu : Mahesa, Rara, Tito dan Angga tidak akan membullynya lagi dan ke 4 temannya itu lebih mementingkan sekolah dan belajar dari pada main game terus. Setelah permintaan dan syarat Bani di setujui oleh ke 4 anak itu yang disaksikan oleh keluarganya masing-masing. Akhirnya “Bani” mau menerima hadiah hp itu, dan mereka menjadi sahabat dan teman yang baik di sekolah ataupun sedang bermain di rumah, entah itu bermain sepeda ataupun sedang bermain “Game online” tentunya.

 


Ubai Rai.



Genre  : Fiction, Kids

Players:    -Mahesa

                 -Rara

                 -Tito

                 -Angga

                 -Bani

                 -Ibu Mahesa

                 -Ibu Rara

                 -Om Hendra

                 -Tante Fanny

                 -and others.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

TENTANG SAYA

Kumpulan Ide Cerita dan Goresan Original. Dibuat untuk sebuah jalan cerita film, sinetron, atau hanya untuk dibaca saja. Mudah-mudahan bisa berkesan dan terhibur dengan tulisan ini. Selamat membaca.

HUBUNGI SAYA

POPULAR POSTS

  • Beautiful Rain
    Kisah 3 (tiga) orang pemuda kampung (Jono, Nano, dan Tio) yang hidup nya susah karena sudah lama mereka menganggur atau tidak punya pekerjaa...
  • Cinta Sejati
      Interval (hanya untuk dibaca dan direnungkan)
  • Si Demplon
    Si Demplon bukan menceritakan seorang gadis yang cantik, montok, dan molek, yang menjadikan Si Demplon viral di sosmed dan terkenal dimana-m...
  • Salam ... Salim dan Salom
    Nursalam, Nursalim dan Salomita adalah tiga anak yang lahir dalam waktu yang hampir bersamaan dari seorang ibu yang melahirkan tiga anak kem...
  • Teman vs Sahabat
    Interval (hanya untuk dibaca dan direnungkan)

GENRE

  • Comedy 10
  • Drama 20
  • Fiction 1
  • Horror 3
  • Kids 3
  • Teen 7
  • Thriller 1
Ubai Rai 2021. Diberdayakan oleh Blogger.

TERBARU

You Are Still The Best!

  teruntuk Pak Andreas

ARSIP

  • ►  2021 (9)
    • ►  November 2021 (6)
    • ►  Desember 2021 (3)
  • ▼  2022 (20)
    • ▼  Januari 2022 (2)
      • Hantu Gaming
      • Kuda Poni Tetangga Sebelah
    • ►  Februari 2022 (9)
    • ►  Maret 2022 (5)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  Juli 2022 (1)
    • ►  Oktober 2022 (2)

IDECERITA.UBAIRAI

Copyright © Ubai Rai. Designed by OddThemes